“Aku akan menghilang, disaat
tidak ada lagi yang membutuhkanku…”
Ku sunggingkan
senyum di bibir ini. Masih teringat saat-saat mereka berkata, meminta tolong
padaku. Dan wajah mereka yang terlihat bahagia saat setelah ku bantu. Dan
dengan senang hati ku balas itu semua dengan senyum.
#FLASHBACK
Mendengar dia
bercerita tentang dia sama temen-temen cowonya,
Membuat aku
tersenyum palsu untuk menyembunyikan kecemburuanku.
Aku harus
gimana? #galau
Membaca pesan
yang dikirimkan dia, membuatku seakan kehilangan napas saat itu. Perih. Tapi dengan
usaha keras, aku menyembunyikan perasaan sesak itu. Aku pun menjawab pesannya.
Lagi kenapa? J
Dia pun
membalas pesanku dan bercerita tentangnya. Aku terus saja mendengar ceritanya
meski, sesak rasanya saat itu. Ku tahan perasaanku yang seperti tercabik-cabik
hari itu.
Saat di
sekolah…
“Eh, tolong
bantuin dong! Bantuin ngikat ini nih.” kata salah satu kawanku, saat aku lewat
di depannya.
“Oke.” Aku pun
segera membantunya mengikat barang yang akan dia pak hari itu.
“Thanks banget
ya.” katanya sambil tersenyum, saat semua telah selesai. Aku senang sekali
melihat senyum di wajahnya.
“Yap. Samasama,
kembali kasih.” Langkahku terasa ringan saat berlalu dari hadapannya.
Esoknya…
“Aku belum siap
nih.” kata temanku yang lain. Wajahnya terlihat seperti ingin menangis. Meski
aku juga belum siap, tapi ku mengajukan diri untuk menggantikannya.
“Makasih banget
ya. Kamu ga papa, beneran?”
“Ga papa kok.
Aku pengen ngetes suara.” jawabku sambil tertawa ringan. Dan semuanya berjalan
lancar.
Tak lama
setelah itu, kawanku yang akan ujian mengirimkan pesan padaku.
“Temenin aku
belajar dong.”
“Iya, iya.”
Dengan senang hati ku balas pesannya. Karna saat itu kebetulan aku libur.
“Siip! Makasih
ya…”
“Samasama,
kembali kasih.”
Pesan demi
pesan pun terkirim menemani dia yang sedang belajar. Tersenyum, tertawa, saling
ejek, menjadi isi dari pesan-pesan kami.
#END FLASHBACK
Namun itu semua
telah berlalu. Kini tak ada lagi yang perlu ku bantu. Mereka sudah bisa
mengurus diri mereka sendiri dan ada orang lain yang menggantikan tempatku. Aku
masih saja tersenyum membayangkan itu.
Perlahan ku
langkahkan kakiku menuju pinggir pagar pembatas atap gedung. Saat satu kakiku
melebihi pagar pembatas seperti akan terjatuh, tubuhku perlahan-lahan pun
menghilang di sapu angin. Dan sekarang, setangkai mawar kuning cerah dan sebuah
memo kecil yang terselip di bawahnya muncul di tempat dimana orang-orang
tersayangku berada.
Makasih buat semuanya, makasih udah buat aku berarti
Makasih udah buat aku menuhin janjiku
Aku akan menghilang, disaat tak ada lagi yang membutuhkanku
Makasih
#D.D.R.